𝐍𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟐

☘ Lembaran Baru ☘

Saat memandangmu aku selalu terdiam, namun di dalam hati bergejolak rasa.

Aku punya trauma tentang masa laluku berhubungan, kehilangan kepercayaan pada pasangan sungguh menyakitkan.

Tidak ada yang berubah dari seorang yang mampu menjaga perasaan. Namun, saat pasangan yang dipercaya menyakiti perlahan, mencintai dan mengikhlaskan adalah langkah yang kupilih.

Maaf, jika aku belum berani mengutarakan rasa. Aku pernah berada di titik nol, mengakhiri ketakutan, dan mencoba bangkit. Memperhatikan diri untuk berubah menjadi lebih hati-hati.

Suatu saat, aku ingin membuka lembaran baru pada orang yang tepat. Yang menganggap pasangan sebagai rumah.

☆ Writer        : Erika Clarissa Simamora
☆ Co-writer   : Emas Agastia Perwira

𝐍𝐚𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏

 Menerima Kehilangan

Malam yang gelap, dengan hujan gerimis yang membuat suasana hati makin temaram. Di atas kasurku, menyembunyikan wajah nakalku dibasahnya bantal.

Secepat itu, tanpa aba-aba, tanpa tanda, menjadikanku tak percaya pada faktanya. Segala ingatan tentang masa lalu, masih membekas, dan selamanya ada. Rasa yang mengganjal di hati ini, mungkin tak lagi sampai.

Bohong jika aku tidak mencintaimu. Kenakalan waktu itu, aku lakukan demi perhatianmu. 

Kehilangan seperti ini, rasanya terlalu menyakitkan. Walau demikian, aku akan tetap belajar untuk menerimanya. Melepaskan sakit pada "Sang Penawar Luka", dengan harapan dapat melepaskanmu perlahan. Dengan begitu, aku bisa pastikan kau bahagia.

☆ Writer       : Erika Clarissa Simamora 
☆ Co-writer  : Emas Agastia Perwira